Dokumentasi : Seluas Tanah Merah
Seluas Tanah Merah mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan Pelatihan Penguatan Resiliensi dan Peningkatan Kapasitas Anak Penyintas Kekerasan yang diadakan di Kota/Kabupaten Bandung dan Cirebon. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) bersama Yayasan Samahita Bersama Kita yang bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Pelatihan ini dihadiri oleh total 88 peserta, terdiri atas 25 peserta di Cirebon dan 63 peserta di Bandung. Seluas Tanah Merah berperan sebagai narasumber dengan mengusung tema “Menjadi Content Creator.”
Dokumentasi : Seluas Tanah Merah
Dalam sesi pelatihan ini, Seluas Tanah Merah menyoroti peluang dan tantangan yang muncul dari perkembangan teknologi digital. Di satu sisi, teknologi membuka banyak manfaat dan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun disisi lain, juga menyimpan dampak negatif, terutama di ranah media sosial. Banyak anak yang bercita-cita menjadi content creator, tetapi sering kali kurang memahami karakteristik media sosial maupun konten yang sesuai dengan minat, bakat, dan nilai-nilai positif.
Seluas Tanah Merah memberikan materi komprehensif terkait langkah-langkah penting dalam proses pembuatan konten video, mulai dari tahap persiapan hingga produksi akhir. Materi ini dirancang untuk membantu peserta memahami dasar-dasar menjadi content creator yang bertanggung jawab dan relevan. Setelah sesi teori, para peserta dibagi ke dalam kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dengan membuat video secara langsung. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis tetapi juga melatih kerja sama tim dan kreativitas peserta. Pada akhir sesi, hasil karya peserta diputar dan disaksikan bersama oleh seluruh peserta dan panitia. Momen ini menjadi ajang apresiasi terhadap kreativitas anak-anak sekaligus bentuk evaluasi atas hasil pelatihan yang telah diberikan.
Partisipasi Seluas Tanah Merah dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pengembangan potensi anak-anak, terutama mereka yang merupakan penyintas kekerasan. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat membekali peserta dengan keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan mereka, sekaligus menanamkan kesadaran akan tanggung jawab dalam penggunaan media sosial dan teknologi.